“ Dia minta diantar ketemu orang tapi lama ditunggu tidak ada itu orang dia tunggu, dia minta lagi diantar ke rumahnya karena memang ada makanan saya belikan tadi, jadi saya antar, dan itu tas sama dia terus,” Ucap AH
Setelah antar makanan, mereka berniat melanjutkan perjalanan ke Sekolah, namun tiba-tiba SA meminta AH untuk mengantarnya ke Sekretariat Panwas dengan alasan akan mengikuti rapat.
AH meminta SA untuk terus ke sekolah mengingat motor yang mereka gunakan adalah motor milik SA, bahkan SA juga belum pernah datang ke sekolah tersebut selama menjadi operator pembantu.
“ Tiba-tiba dia suruh antar saja di sekret panwas katanya ada rapatnya jam dua, tapi saya bilang terus mi dulu ke sekolah karena masih lama juga rapatnya belum jam dua, mana lagi dia tidak pernah datang ke sekolah, tapi tidak mau, dia suruh saja saya bawa motornya,” Ujar AH
Saat SA turun di Sekret, tas itu baru diserahkan ke AH yang dipegangnya sejak dari bank, AH pun melanjutkan perjalanannya, namun sebelum ke Sekolah, AH sempat mampir di rumahnya juga mengantar makanan.
Namun AH tidak sempat masuk ke dalam rumah, hanya memberikan makanan ke anaknya di teras rumah, pasalnya ia buru-buru harus ke sekolah untuk mengantar uang tersebut.
“ Saya antar juga makanan ke rumah tapi saya kasi diluar saja anak ku karena buru-buru mau antar ini uang, jadi pas sampai di sekolah saya kasi kepala sekolah itu uang, ternyata sudah kurang,” Bebernya.
Mengetahui uang itu berkurang, AH langsung menghubungi SA namun SA berdalih tidak tahu menahu, AH pun bergegas kembali mengecek ke Bank namun jumlah yang dikeluarkan oleh bank sesuai dengan permohonan penarikan tunai sebanyak Rp. 114.840.000.