Trending

Edukasi Rencana Eksplorasi Blok Tanamalia, PT Vale Buka Ruang Dialog Bersama Tokoh Masyarakat Loeha Raya

18
×

Edukasi Rencana Eksplorasi Blok Tanamalia, PT Vale Buka Ruang Dialog Bersama Tokoh Masyarakat Loeha Raya

Share this article
Edukasi Rencana Eksplorasi Blok Tanamalia, PT Vale Buka Ruang Dialog Bersama Tokoh Masyarakat Loeha Raya

Liputan : Tim batara Guru News

Luwu Timur, batara Guru News – Manajemen PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), salah satu pengelola nikel berkelanjutan yang berbasis di Sulawesi, bersama pemerintah desa, Kesatuan Pengelola Hutan Larona dan tokoh masyarakat yang terdiri dari tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan tokoh yang dituakan di Desa Loeha dan Desa Rante Angin yang akan terdampak kegiatan eksplorasi, melakukan dialog terbuka di Aula Kantor Desa Loeha.

Kebebasan berpendapat jadi hak setiap masyarakat di negara demokrasi. Dalam sebuah komunitas, dialog terbuka dan transparan penting untuk dilakukan, agar kesejahteraan masyarakat senantiasa dirasakan. Prinsip ini dipraktikkan oleh PT Vale.

Dalam setiap proyeknya, PT Vale membuka ruang agar masyarakat turut terlibat dalam mengawal kegiatan-kegiatan penambangan yang akan dilakukan. Tak terkecuali di Loeha Raya, Perseroan mengadakan dialog bersama tokoh masyarakat untuk membahas rencana eksplorasi proyek Tanamalia.

Perseroan menilai keberadaan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan sangat penting untuk diperhatikan.

Menghadirkan masyarakat yang berdaya dan lingkungan yang terjaga menjadi komitmen sebelum penambangan dijalankan.

Head of External Relations PT Vale Endra Kusuma mengungkapkan, kehadiran perseroan di tengah-tengah masyarakat ingin mendengar masukan, saran, serta keresahan yang ada terhadap aktivitas eksplorasi yang akan dijalankan.

“ Perusahaan diberi izin oleh negara untuk melakukan eksplorasi di Tanamalia. Namun, kami tidak mau eksplorasi dijalankan tanpa berdialog dengan masyarakat. Kami percaya perusahaan dan masyarakat bisa hidup berdampingan. Maka dari itu, kami datang untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan para tokoh masyarakat,” jelas Endra.

Niat silaturahmi dan berdiskusi dengan masyarakat ini juga disampaikan oleh Kepala Desa Loeha, Hamka Tandioga. Hamka bercerita, manajemen PT Vale sering mengadakan rapat dengan kepala desa se-Loeha Raya. Permintaan perusahaan cuma satu, yakni difasilitasi untuk berdialog dengan masyarakat. Bahkan tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan ini juga hasil dari rekomendasi kepala desa.

“ Sebagai kepala desa pekerjaan saya adalah pelayan publik. Ketika perusahaan meminta untuk berdialog dengan masyarakat, saya merasa bertanggung jawab untuk membantu. Selaku pimpinan saya tidak membela perusahaan. Tapi, saya mau kita semua berdiskusi satu sama lain dengan baik,” ujar Hamka.

Dalam diskusi yang berlangsung, manajemen PT Vale memaparkan rencana eksplorasi yang dilakukan akan berpusat di area-area yang tidak mengganggu perkebunan lada masyarakat.

“ Selama belum ada kesepakatan mengenai bentuk pertanggungjawaban atas tanaman yang terganggu, kami tidak akan lakukan pengeboran di perkebunan lada masyarakat. Kami paham betul ada keresahan kehilangan mata pencaharian, sehingga kami berkomitmen tidak akan mengganggu tanaman masyarakat selama tidak ada kesepakatan.” ucap Endra.

Para peserta diskusi bergantian memberikan pendapat terhadap rencana eksplorasi yang dilakukan. Tidak semuanya sejalan dengan rencana PT Vale.

Seorang wanita bernama Fatma, perwakilan tokoh perempuan dari Desa Loeha turut menyampaikan aspirasinya. Beliau menyampaikan bahwa dengan penghasilan sebagai petani lada saat ini, mereka mampu menyekolahkan anak-anak hingga ke perguruan tinggi. Jika tambang hadir di Loeha Raya, mereka bisa kehilangan mata pencaharian.

Menanggapi hal tersebut, Endra menegaskan bahwa PT Vale ingin hidup berdampingan dengan masyarakat di Loeha Raya. Perseroan sangat menghargai aspirasi masyarakat dan memandang bahwa  keresahan-keresahan yang muncul ini terjadi karena adanya kesenjangan informasi dan perbedaan pemahaman mengenai kegiatan eksplorasi dan penambangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *