Jalan tani yang sebelumnya bisa dilalui motor, saat ini masyarakat hanya bisa jalan kaki menuju sawah dan kebun mereka, akibat jalan yang sudah seperti kubangan.
Warga mengaku siap bergotong royong memperbaiki jalan rusak tersebut jika materialnya disediakan pihak kontraktor.
” Kalau sudah ada materialnya kita siap perbaiki sendiri,” Tuturnya.
Terpisah, Kepala Desa Barugae, Subarding mengaku tak bisa berbuat apa-apa terkait rusaknya jalan tani tersebut.
” Itu belum pengerasan, seandainya sudah pengerasan pasti kami sudah larang melintas,” tegas Subarding, saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa 2 juli 2024.
Sabarding juga mengaku sangat prihatin melihat kondisi jalan tani diwilayahnya rusak seperti itu, namun disisi lain kata Kades Barugae, tanpa pembangunan irigasi tersebut warganya yang mayoritas petani akan terancam gagal panen.
” Itulah dilemanya kita sebagai pemerintah Desa, karena bukan kewenangan kita, namun lebih bagusnya dua-duanya jalan, artinya kebutuhan air petani terpenuhi, jalan tani masyarakat juga layak diakses,” Harapnya.
Kades Barugae mengaku, proyek rehabilitasi jaringan irigasi tersebut merupakan usulan pemerintah Desa dua tahun yang lalu, namun baru terealisasikan di tahun 2024 ini.
” Ini usulan dua tahun yang lalu, pak ketua DPRD itu kemarin,” Katanya.