Baru-baru ini menurut Sumiati saat dia dan anaknya sangat membutuhkan uang, dia dengan nekat meminta uang kepada suaminya namun tidak diberikan.
Dengan nekatnya, dia terpaksa mendatangi bendahara Desa untuk meminta gaji suaminya, namun jawaban yang sama juga diterima, bahwa semua sudah diterima oleh Kades.
Sumiati ngotot ke suaminya karena anaknya sangat membutuhkan uang apalagi saat itu masih suasana hari raya akhirnya dia diberi uang sebanyak Rp. 500 ribu.
” Anak butuh uang, saya minta uang katanya tidak ada, saya tanya bendahara katanya sudah diambil, saya berusaha minta, dikasi lima ratus ribu, padahal saat itu dia terima sekitar delapan belas juta,” ungkapnya dengan isak tangis.
Hatinya semakin hancur, saat mengetahui jika suaminya sepenuhnya membiayai kehidupan selingkuhannya, bahkan menurutnya hasil panen padi pun diberikan ke janda tersebut.
Dia hanya bisa berdoa agar Allah menunjukkan keadilannya, sembari mengusap dada, Sumiati akhirnya bernapas lega saat dia, anaknya dan warga lainnya menggerebek suaminya bersama seorang janda, pada Senin malam 08 Juli 2024.
” Semua uang dikasi ke selingkuhannya, gajinya, hasil panen dan semuanya, saya dengan anaknya menderita, tapi saya sapukan dada Allah maha adil, diperlihatkan semua kebenaran dan kuasanya, walaupun orang diluar sana selama ini anggap saya tidak benar, tapi sekarang Allah tunjukkan,” Ujar Sumiati sembari mengusap dada.
Saat ini, Kades Maramba dan anggota BPD yang merupakan selingkuhannya itu telah diamankan di Mapolsek Wotu, pasca digrebek, Sumiati menuntut agar suaminya dipecat dari jabatannya sebagai Kepala Desa, dan diproses sesuai hukum yang berlaku.