“ Perusahaan butuh waktu bertahun-tahun untuk melakukan pengeboran, mengambil sampel tanah dan meneliti potensi nilai ekonominya, sebelum memutuskan untuk melakukan penambangan. Sehingga tidak benar, jika ada yang mengatakan saat kegiatan eksplorasi dilakukan, maka mata pencaharian masyarakat akan hilang,” tutur Endra.
Dia juga menyampaikan pihaknya bisa memahami, jika masyarakat memiliki kekhawatiran terhadap kehilangan sumber mata pencaharian. Namun, Dia meyakinkan perseroan akan bertanggungjawab atas segala dampak yang ditimbulkan dari kegiatan eksplorasi.
Tidak hanya memikirkan penghidupan masyarakat, Endra juga memaparkan bahwa kegiatan eksplorasi yang dilakukan di wilayah konsesi, akan berdampak terhadap lingkungan hidup. Untuk itu, PT Vale senantiasa melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang berisi kajian mengenai dampak kegiatan pada lingkungan hidup serta rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan sebelum dan saat beroperasi, bahkan setelah tutup tambang.
*Komitmen Hidup Berdampingan dengan Masyarakat, Perseroan Lakukan Program Pemberdayaan*
Keberadaan PT Vale di Loeha Raya tidak serta merta untuk kegiatan eksplorasi. Komitmen untuk bisa hidup berdampingan dengan masyarakat diwujudkan dengan berbagai program pemberdayaan.
Perusahaan turut menggandeng kepala desa se-Loeha Raya dalam mempersiapkan talenta lokal yang akan berguna di dunia pertambangan. Tahun lalu, PT Vale sudah lakukan pelatihan vokasional angkatan pertama dan berlanjut di tahun ini.
Tidak hanya itu, PT Vale juga melibatkan kaum perempuan melalui kelompok ibu PKK untuk pelatihan pembuatan ecobrick dan dialog motivasi. Di bidang pendidikan, tidak hanya membantu para siswa meraih cita-cita melalui bimbingan belajar perguruan tinggi, perusahaan juga memfasilitasi guru TK-SMP se-Loeha Raya untuk berlatih dan berdiskusi mengenai Kurikulum Merdeka bersama para guru dari Yayasan Pendidikan Sorowako.
“ PT Vale berkomitmen untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik di wilayah operasionalnya. Sehingga ketika ada aktivitas yang dilakukan perseroan, masyarakat juga bisa menuai manfaatnya,” kata Endra.
Terkait kegiatan eksplorasi yang akan dilakukan, PT Vale juga membuktikan hidup berdampingan dengan masyarakat bisa terwujud melalui terbukanya lapangan kerja dan inisiatif bisnis masyarakat bisa berjalan.
Sejauh ini, untuk kegiatan pengeboran yang dilakukan tahun 2023, perseroan telah memberdayakan 199 talenta lokal dari Desa Loeha, Rante Angin, Masiku, Tokalimbo, Bantilang dan Mahalona.
Endra menuturkan, saat kegiatan eksplorasi dilanjutkan, lapangan kerja yang dibuka akan semakin meningkat. Tidak hanya itu, usaha-usaha masyarakat seperti penginapan, catering dan laundry juga kembali diberdayakan.
“ Kami terus berupaya agar kehadiran kami bukan untuk mengambil keuntungan dari karunia sumber daya alam semata. Komitmen kami bisa berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan daerah,” tutup Endra.